Senin, 02 April 2012

Dalam Wikipedia

Silat Bakti Negara adalah salah satu aliran pencak silat yang dirintis oleh antara lain pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 Januari 1955 oleh para pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra.

PENCAK SILAT BAKTI NEGARA

"Bakti Negara" merupakan sebuah lembaga pendidikan tempat berguru pencak silat dengan empat (4) materi pendidikan, meliputi :
  • Olahraga, membentuk kemampuan mempraktekkan teknik - teknik pencak silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesehatan jasmani atau untuk mencapai prestasi keolahragaan.
  • Beladiri, membentuk kemampuan / kemahiran teknik beladiri.
  • Seni, membentuk keterampilan keindahan gerak pencak silat.
  • Mental Spiritual, bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri. 
 
"Bakti Negara" sebagai sebuah sistem ditujukan untuk melatih cipta, rasa dan karsa, sehingga mampu mengembangkan jati diri manusia sebagai mahkluk Tuhan berlandaskan Tri Hita Karana, dan tidak dipergunakan untuk menghancurkan seorang lawan, tetapi digunakan sebagai alat untuk pengembangan dan penyempurnaan diri.

"Bakti Negara" secara resmi didirikan pada tanggal 31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh empat (4) orang pendekar veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, mereka adalah : pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka Dewangkara dipercayai sebagai pengurus "Bakti Negara" untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1968 diwarnai dengan proses kematangan dari para pendekar muda "Bakti Negara". Periode ini merupakan masa transisi dari generai tua kepada generasi muda, utamanya I Bagus Alit Dira dibantu oleh I Made Mangkling, I Wayan Tambir, I Bagus Made Suenda, I Made Wirasana, I Made Dana, I Made Mariatha, Suhaemi, Anak Agung Ngurah Manik Astawa serta pendekar lainnya, berupaya keras mengembangkan "Bakti Negara". Untuk mendukung pengembangan "Bakti Negara", Lembaga Dewan Pendekar "Bakti Negara" memberikan mandat kepada I Bagus Alit Dira dibantu oleh para pendekar lainnya guna memformulasikan teknik - teknik yang dikuasai oleh para pendiri dalam jurus - jurus dasar "Bakti Negara", mengadopsi dan mengakomodasikan seni kebudayaan serta nilai - nilai religius yang hidup di Bali sebagai pedoman hidup. Menyatu dalam gaya baru yang unik dengan berbagai kuda - kuda serta berbagai gerakan seni, senjata dan gerakan beladiri yang mengekpresikan seni kebudayaan Bali, seperti tari Barong, Oleg, Baris Tumbak, Gebug Ende serta yang lainnya. Melalui standarisasi dan proses akulturasi "Bakti Negara" telah menjadi bagian integral dari Banjar atau organisasi sosial kemasyarakatan desa (seka) serta telah memasuki lembaga pendidikan (sekolah). "Bakti Negara" telah dipelajari oleh banyak orang dsri berbagi status, jenis kelamin, usia yang berbeda. Perkembangan "Bakti Negara" dari waktu ke waktu sangat mengembirakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, telah berkembang diseluruh wilayah Bali, beberapa daerah di Indonesia seperti NTB dan NTT, juga dibeberapa negara lain serta telah melahirkan banyak pesilat yang mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional.